Senin, 21 Oktober 2019

Khutbah Jum’at | Tawadhu’ (Rendah Hati)

Khubah Pertama :


اَلْحَمْدُ لِلهِ اْلخَالِقِ الْبَارِئِ اْلمُصَوِّر, اَلْعَزِيْزِ اْلجَبَّارِ اْلمُتَكَبِّر, اَلْعَلِيّ لَايَضَعُهُ عَنْ مَجْدِهِ وَاضِعٌ, الْجَبَّارِ الَّذِيْ كُلَّ جَبَّارٍ لَهُ ذَلِيْلُ خَاضِعٌ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهَ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَ أَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَ مَوْلَانَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ وَ لَا رَسُوْلَ بَعْدَهُ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ (اَمَّا بَعْدُ) فَيآ أيُّهَا النّاس…. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Ma’asyirol Muslimin hafidzokumullah. Pada kesempatan yang penuh makna ini, saya mengajak kepada hadirin sekalian khususnya kepada diri saya pribadi, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah ta’ala, karena sesungguhnya hanya takwalah yang dapat menghantarkan segala yang sulit akan menjadi lebih mudah, takwa dengan cara menjalankan perntah-perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangan nya, menjalankan perintah Allah seperti yang telah d teladankan oleh baginda nabi Muhammad SAW yang diantara yang perlu kita teladani adalah ketawadlu’an atau rendah hati beliau.

Ma’asyirol Muslimin hafidzokumullah. Sifat tawadlu’ adalah sifat tanggung jawab serta berani mengakui kesalahan , meminta maaf dengan tulus dan mudah memafkan orang lain. seseorang tidak akan menjadi rendah dan hina karena tawadlu’, justru sebaliknya orang yang tawadlu’ akan menjadi mulia dan di angkat derajatnya oleh Allah ta’ala, Rosulullah bersabda :

مَا زَادَ اللهُ عَبْدًا بِعَفْوٍ اِلَّا عِزًّا وَمَا تَوَاضَعَ أَحَدٌ لِلَّهِ اِلَّا رَفَعَهُ الله

“Tidaklah seseorang itu suka memberi maaf kecuali Allah angkat dia menjadi mulia, dan tidaklah seseorang berendah hati (tawadlu’) kecuali Allah akan angkat derajatnya”.

Ma’asyirol Muslimin hafidzokumullah. Tawadlu’ adalah tidak melihat siapa kamu, tidak melihat kedudukanmu, tidak melihat pangkatmu, tidak melihat kekurangan orang lain namun yang dilihat hanyalah kelebihan yang ada pada orang muslim lainnya, Didalam salah satu keterangan disebutkan :

وَرُوِيَ اَنَّهُ خَرَجَ يُوْنُسُ وَأَيُّوْبُ وَاْلحَسَنُ يَتَذَاكَرُوْنَ التَّوَاضُعَ فَقَالَ لَهُمَا اْلحَسَنُ: أَتَدْرُوْنَ مَا التَّوَاضُعُ؟ أَنْ تَخْرُجَ مِنْ مَنْزِلِكَ وَلَا تَلْقَى مُسْلِمًا اِلَّا رَأَيْتَ عَلَيْكَ فَضْلًا

“Diceritakan bahwa imam yunus, Imam ayub, imam hasan sedang membahas tentang tawadlu’, kemudian imam hasan berkata kepada keduanya : ‘apakah kalian tahu apa itu tawadlu’? yaitu engkau keluar dari kedudukanmu dan tidak bertemu dengan seorang muslim kecuali engkau melihat kelebihannya.’.”.

Ma’asyirol Muslimin hafidzokumullah. Tawadlu’ atau Rendah hati adalah sikap dimana seseorang akan berusaha membahagiakan hati setiap orang disekelilingnya atau yang lebih sering kita kenal dengan istilah nyenengno uwong, nguwongno uwong, ngggatekno uwong, ora nggelakno uwong.

Selain itu, sikap tawadlu’ atau rendah hati adalah dimana ia mau mendengarkan pendapat atau saran dan kritikan dari orang lain, dan menerimanya dengan bijak, karena pada hakikatnya rendah hati adalah kesadaran akan keterbatasan dari kemampuan diri sendiri yang jauh dari kata sempurna dan terhindar dari bentuk kesombongan dan keangkuhan, dan perlu diketahui bahwa sifat sombong adalah sifat yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang tidak beriman dan mendustakan ayat-ayat Allah semata, dan menjadikan jauh dari Allah ta’ala. Allah berfirman dalam surat Al-A’rof ayat 146 :

سَأَصْرِفُ عَنْ أَيَاتِيَ الَّذِيْنَ يَتَكَبَّرُوْنَ فِى اْلأَرْضِ بِغَيْرِ اْلحَقِّﮢ وَإنْ يَرَوْا كُلَّ أَيَةٍ لَايُؤْمِنُوْا بِهَاﮢ وَإِنْ يَرَوْا سَبِيْلَ الرُّشْدِ لَايَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاﮢ وَإِنْ يَرَوْا سَبِيْلَ اْلغَيِّ يَتَّخِذُوْهُ سَبِيْلًاﮢ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَذَّبُوْا بِأَيَاتِنَا وَكَانُوْا عَنْهَا غَافِلِيْنَ○

“Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya dimuka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat-Ku mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa mereka petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya. Yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat kami dan mereka selalu lali dari padanya.”

Demikian khutbah singkat yang bisa kami sampaikan, semoga kita semua bisa terhindar dari sifat sombong dan senantiasa menjaga hati untuk selalu bersikap tawadlu’

أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua :

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ خَلَقَ كُلَّ شَيْئٍ فَأَحْسَنَ خَلْقَهُ وَتَرْتِيْبَهُ وَأَدَّبَ نَبِيَّهُ مَحَمَّدًا صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَحْسَنَ تَأْدِيْبَهُ أَلَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْم وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْم وَبَارِكْ عَلَى سَيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْم وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْم فِي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ (اَمَّا بَعْدُ) فَيآ عِبَادَ الله…. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. قَالَ الله تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَ تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَّا بِالْحَقِّ وَاَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ. اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يِوْمِ الدِّيْنِ. والحمد لله رب العالمين عِبَادَ الله، إِنَّ الله يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَان وَإِيْتَاءِ ذِى اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشَآءِ وَاْلمنْكَرِ وَاْلبَغْى يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا الله اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوهُ عَلَي نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَاسِأَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ وَلَذِكْرُ الله أَكْبَرُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar