Selasa, 27 Agustus 2019

Hukum Memakai Niqob (Cadar)

 عليكم ورحمة الله وبركاته...

Persoalan memakai cadar (niqab) bagi perempuan sebenarnya adalah masalah yang masih diperselisihkan oleh para pakar hukum Islam. Karena keterbatasan ruang dan waktu kami tidak akan menjelaskan secara detail mengenai perbedaan tersebut.
Kami hanya akan menyuguhkan secara global sebagaimana yang didokumentasikan dalam kitab Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah.

Menurut madzhab Hanafi, di zaman sekarang perempuan yang masih muda (al-mar`ah asy-syabbah) dilarang membuka wajahnya di antara laki-laki.
Bukan karena wajah itu termasuk aurat, tetapi lebih untuk menghindari fitnah.

فَذَهَبَ جُمْهُورُ الْفُقَهَاءِ ( الْحَنَفِيَّةُ وَالْمَالِكِيَّةُ وَالشَّافِعِيَّةُ وَالْحَنَابِلَةُ ) إِلَى أَنَّ الْوَجْهَ لَيْسَ بِعَوْرَةٍ ، وَإِذَا لَمْ يَكُنْ عَوْرَةً فَإِنَّهُ يَجُوزُ لَهَا أَنْ تَسْتُرَهُ فَتَنْتَقِبَ ، وَلَهَا أَنْ تَكْشِفَهُ فَلاَ تَنْتَقِبَ .قَال الْحَنَفِيَّةُ : تُمْنَعُ الْمَرْأَةُ الشَّابَّةُ مِنْ كَشْفِ وَجْهِهَا بَيْنَ الرِّجَال فِي زَمَانِنَا ، لاَ لِأَنَّهُ عَوْرَةٌ ، بَل لِخَوْفِ الْفِتْنَةِ

Artinya, “Mayoritas fuqaha (baik dari madzhab Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali) berpendapat bahwa wajah bukan termasuk aurat.
Jika demikian, wanita boleh menutupinya dengan cadar dan boleh membukanya. Menurut madzhab Hanafi, di zaman kita sekarang wanita muda (al-mar`ah asy-syabbah) dilarang memperlihatkan wajah di antara laki-laki. Bukan karena wajah itu sendiri adalah aurat tetapi lebih karena untuk mengindari fitnah,” (Lihat Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Kuwait-Wizaratul Awqaf was Syu’unul Islamiyyah, juz XLI, halaman 134).

Berbeda dengan madzhab Hanafi, madzhab Maliki menyatakan bahwa makruh hukumnya wanita menutupi wajah baik ketika dalam shalat maupun di luar shalat karena termasuk perbuatan berlebih-lebihan (al-ghuluw).

Namun di satu sisi mereka berpendapat bahwa menutupi dua telapak tangan dan wajah bagi wanita muda yang dikhawatirkan menimbulkan fitnah, ketika ia adalah wanita yang cantik atau dalam situasi banyak munculnya kebejatan atau kerusakan moral.

وَقَال الْمَالِكِيَّةُ : يُكْرَهُ انْتِقَابُ الْمَرْأَةِ - أَيْ : تَغْطِيَةُ وَجْهِهَا ،وَهُوَ مَا يَصِل لِلْعُيُونِ - سَوَاءٌ كَانَتْ فِي صَلاَةٍ أَوْ فِي غَيْرِهَا ، كَانَ الاِنْتِقَابُ فِيهَا لِأجْلِهَا أَوْ لاَ ، لِأَنَّهُ مِنَ الْغُلُوِّ.وَيُكْرَهُ النِّقَابُ لِلرِّجَال مِنْ بَابِ أَوْلَى إِلاَّ إِذَا كَانَ ذَلِكَ مِنْ عَادَةِ قَوْمِهِ ، فَلاَ يُكْرَهُ إِذَا كَانَ فِي غَيْرِ صَلاَةٍ ، وَأَمَّا فِي الصَّلاَةِ فَيُكْرَهُ .وَقَالُوا : يَجِبُ عَلَى الشَّابَّةِ مَخْشِيَّةِ الْفِتْنَةِ سَتْرٌ حَتَّى الْوَجْهِ وَالْكَفَّيْنِ إِذَا كَانَتْ جَمِيلَةً ، أَوْ يَكْثُرُ الْفَسَادُ.

Artinya, “Madzhab Maliki berpendapat bahwa dimakruhkan wanita memakai cadar—artinya menutupi wajahnya sampai mata—baik dalam shalat maupun di luar shalat atau karena melakukan shalat atau tidak karena hal itu termasuk berlebihan (ghuluw). Dan lebih utama cadar dimakruhkan bagi laki-laki kecuali ketika hal itu merupakan kebiasaan yang berlaku di masyarakatnya, maka tidak dimakruhkan ketika di luar shalat. Adapun dalam shalat maka dimakruhkan.
Mereka menyatakan bahwa wajib menutupi kedua telapak tangan dan wajah bagi perempuan muda yang dikhawatirkan bisa menimbulkan fitnah, apabila ia adalah wanita yang cantik, atau maraknya kebejatan moral,” (Lihat Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Kuwait-Wizaratul Awqaf was Syu’unul Islamiyyah, juz, XLI, halaman 134).

Sedangkan di kalangan madzhab Syafi’i sendiri terjadi silang pendapat. Pendapat pertama menyatakan bahwa memakai cadar bagi wanita adalah wajib. Pendapat kedua adalah sunah, sedang pendapat ketiga adalah khilaful awla, menyalahi yang utama karena utamanya tidak bercadar.

وَاخْتَلَفَ الشَّافِعِيَّةُ فِي تَنَقُّبِ الْمَرْأَةِ ، فَرَأْيٌ يُوجِبُ النِّقَابَ عَلَيْهَا ، وَقِيل : هُوَ سُنَّةٌ ، وَقِيل : هُوَ خِلاَفُ الأَوْلَى

Artinya, “Madzhab Syafi’i berbeda pendapat mengenai hukum memakai cadar bagi perempuan. Satu pendapat menyatakan bahwa hukum mengenakan cadar bagi perempuan adalah wajib.
Pendapat lain (qila) menyatakan hukumnya adalah sunah. Dan ada juga yang menyatakan khilaful awla,” (Lihat Al-Mawsu’atul Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Kuwait-Wizaratul Awqaf was Syu’unul Islamiyyah, juz, XLI, halaman 134).

Poin penting yang ingin kami katakan dalam tulisan ini adalah bahwa persoalan hukum memakai cadar bagi wanita ternyata merupakan persoalan khilafiyah. Bahkan dalam madzhab Syafi’i sendiri yang dianut mayoritas orang NU terjadi perbedaan dalam menyikapinya.

Meskipun harus diakui bahwa pendapat yang mu’tamad dalam dalam madzhab Syafi’i adalah bahwa aurat perempuan dalam konteks yang berkaitan dengan pandangan pihak lain (al-ajanib) adalah semua badannya termasuk kedua telapak tangan dan wajah. Konsekuensinya adalah ia wajib menutupi kedua telapak tangan dan memakai cadar untuk menutupi wajahnya.

أَنَّ لَهَا ثَلَاثُ عَوْرَاتٍ عَوْرَةٌ فِي الصَّلَاِة وَهُوَ مَا تَقَدَّمَ، وَعَوْرَةٌ بِالنِّسْبَةِ لِنَظَرِ الْاَجَانِبِ إِلَيْهَا جَمِيعُ بَدَنِهَا حَتَّى الْوَجْهِ وَالْكَفَّيْنِ عَلَى الْمُعْتَمَدِ

“Bahwa perempuan memiliki tiga uarat. Pertama, aurat dalam shalat dan hal ini telah dijelaskan. Kedua aurat yang terkait dengan pandangan orang lain kepadanya, yaitu seluruh badannya termasuk wajah dan kedua telapak tangannya menurut pendapat yang mu’tamad...” (Lihat Abdul Hamid asy-Syarwani, Hasyiyah asy-Syarwani, Bairut-Dar al-Fikr, juz, II, h. 112)

Namun menurut hemat kami, pendapat yang menyatakan wajib memakai cadar bagi wanita jika dipaksakan di Indonesia akan mengalami banyak kendala. Toh faktanya masalah cadar adalah masalah yang diperselisihkan oleh para fuqaha`.
Dan NU sendiri bukan hanya mengakui madzhab Syafi’i tetapi juga mengakui ketiga madzhab fikih yang lain, yaitu Hanafi, Maliki, dan Hambali.

Jadi yang diperlukan adalah kearifan dalam melihat perbedaan pandangan tentang cadar.
Menurut hemat kami, perbedaan pendapat tersebut tidak perlu dipertentangkan dan dibenturkan. Tetapi harus dibaca sesuai konteksnya masing-masing.

Wallohu A'lam...

#auliamotivation_dakwah
#MAHA1706

~M Aulia Hafidz Al-Majied~ (MAHA)

Sabtu, 24 Agustus 2019

Bacaan Tawasul (Hadhorot) Yang Benar dan Lengkap Arab (Lengkap)

Bacaan Tawasul (Hadhorot) Yang Benar & Lengkap Arab (Lengkap)


أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ = ×3


أَشْهَدُ اَنْ لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ


عَلَى هَذِهِ النِّيَّةِ وَعَلَى كُلِّ نِيَّةٍ صَالِحَةٍ إلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى  مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ، وَعَلَى ءَالِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِيَّتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ اْلكِرَامْ أجْمَعِيْن شَيْئٌ ِللهِ لَهُمْ ألفاتحة


ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ جَمِيْعِ أصْحَابِ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ خُصُوْصًا سَيِّدِنَا أبُوْ بَكْرٍ صِدِيْقْ وَ عُمَرَابْنِ الْخَطَابْ وَعُثْمَانْ اِبْنِ عَفَانْ وَعَلِيِّ ابْنِ أبِي طَالِبْ وَعَلَى بَاقِيَةٍ مِنْ صَحَا بَتِهِ اَجْمَعِيْن وَإلَى جَمِيْعِ اْلأنْبِيآءِ وَالْمُـرْسَلِـْينَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْن  وَالْعُلَمآءِ الْعَامِلِـيْن وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْن وَالْكَرُوْبِيِّيْن وَالرُّوْحاَنِيِّينْ وَالْكَرَمَ الْكَاتِبِيْن وَلِسَيِّدِنَا مَلٰئِكَةِ جِبْرِيْل مِيْكَائِلْ اِسْرَافِيْلْ عِزْرَائِلْ وَحَمَلَةِ الْعَرْشِ عَلَيْهِمُ السَّلاَمُ أَجْمَعِيْنَ الفاتحة


ثُمَّ إلَى حَضْرَةِ جَمِيْعِ أوْلِيَآءِاللهِ مِنْ كُلِّ وَلِيٍّ وَوَلِيَّةٍ مِنْ مَشَارِقِ اْلأرْضِ إلَى مَغَارِبِهَا فِيْ بَرِّهَا وَبَحْرِهَا وَجَمِيْعِ أوْلِيَآءِ تِسْعَةِ قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُمْ وَخُصُوْصًا اِلَى حَضْرَةِ سُلْطَانِ أَوْلِيَآءِاللهِ سَيِّدِنَا شَيْخِ عَبْدُالْقَادِرْ الْجَيْلاَنِيْ صَاحِبِ الْكَـَرمَةِ وَاْلإجَازَةِ قَدَّسَ اللهُ سِرَّهُ  وَإلَى حَضْرَةِ شَيْخِ جُنَيْدِيْ الْبَغْدَادِيِّ وَشَيْخِ بَهَاءُ الدِّيْنْ اَلنَّقْشَبَنْدِيِّ وَ إِلَى حَضْرَةِ نَبِى خِضِـرْ وَنَبِيْ إِلْيَاسْ وَنَبِيْ إدْرِسْ عَلَيْهِـمُ السَّلامُ أَجْمَعِيْنَ. الفاتحة


ثُمَّ إلَى أرْوَاحِ جَمِيْعِ أبَآءِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَدِّنَا وَجدَّتِنَا  وَخَالِنَا وَخَالَتِنَا وَعَمِّنَا وَعَمَّتِنَا وَجَمِيْعِ أُسْتَذِنَا وَ أُسْتَاذَاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَلِجَمِيْعِ جَمَاعَتِنَا وَلِجَمِيْعِ زَوْجِنَا وَزَوْجَتِنَا وَاَوْلاَدِنَا وَبَنَاتِنَا وَذُرِيَّتِنَا وَإخْوَانِنَـا مِنَ الْمُسـْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمـَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَلِمَنْ حَضَرَ فِيْ هَذَا الْمَجْلِسِ رَحْمَةُ الله تَعَالَى عَلَيْنَا وَعَلَيْهِمْ أجْمَعِيْنَ شَيْئ لِلَّهِ لَنَا وَلَهُمْ. الفاتحة


ثُمَّ إلَى أرْوَاحِ جَمِيْعِ أهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَخُصُوْصًا إلَى رُوْحِ:….. بن/بنت.. اللَّهُمَّ اغْفِرْلَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَاكْرِمْ نُزُوْلَهُمْ وَوَسِعْ مَدْخَلَهُمْ وَتَقَبَّلْ حَسَنَاتِهِمْ  وَكَفِّرْ سَيِّئَاتِهِمْ   وَاجْعَلِ الْجَنَّةَ مَأْوَىهُم  الفاتحـة 


تَقَبَّلَ اللهُ مِنْكُمْ مِنَّا وَمِنْكُمْ تَقَبَّلْ يَا كَرِيْم  أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ  بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ يس


 

Baca Juga :  √ Doa Masuk Masjid & Doa Keluar Masjid Beserta Adabnya (Lengkap)

Dari sini terus membaca Surah Yasiin secara berjama’ah seperti biasa umumnya di masyarakat muslim As-Sayfi’iyah, bacaan surah Yasiin dibaca sampai selesai, atu boleh juga tidak baca surah Yasiin langsung saja membaca:

لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ * قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ * اللهُ الصَّمَدُ * لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ * وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ  *  ٣كالي

لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ * قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ * مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ * وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَب * وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ * وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

لآاِلَهَ اِلاَّاللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ * قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ * مَلِكِ النَّاسِ * إِلَهِ النَّاسِ *مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ * الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ * مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ*    الفاتحة   

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ * الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ * مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ * إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ * اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ * صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَـيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَالضَّالِّينَ

بـسـم اللهِ الرّحمن الرّحيم الم * ذلِكَ الْكِتَابُ لاَرَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ * الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّـلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ * وَالَّذِينَ يُؤْمِنُون بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآٰخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ * أُولـٰئِكَ عَلَى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ * وَاِلـٰهُكُمْ اِلَهٌ وَاحِدٌلاَّۤاِلَهَ إِلاَّ هُوَ الرَّحْمنُ الرَّحِيْـمُ اللهُ لاَ إِلَهَ إلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ  لَهُ مَــا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُۤ إِلاَّ بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ. أَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ . ٣كالي

أَفْضَلُ الذِّكْـرِ لَۤااِلَهَ إِلاَّاللهُ  حيٌّ باقٍ

لاَ إلَهَ إلاَّاللهُ حَيُّ مَّوْجُوْدٌ

لَۤااِلَهَ إِلاَّاللهُ حَيُّ مَّعْبُوْدٌ

لَۤااِلَهَ إِلاَّاللهُ، لَۤااِلَهَ إِلاَّاللهُ  40كالي

لاَ إلَهَ إلاَّاللهُ مُحَمَّدُ رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. يَا ذَاالْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ

اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ اْلأوَّلِيْن وَاْلأَخِـرِيْنَ وَسَلِّمْ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ كُلِّ صَحَابَةِ رَسُوْلِ اللهِ أَجْمَعِيْنَ. آمين يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبَّ الْعَالَمِيْنَ يَامَّعْبُوْدُ حَمْدًا يُوَفِى نِعْمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ يَارَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَـرِيْمِ وَعَـظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ اْلاهْوَالِ  وَاْلأفَاتِ  وَتَقْضِى لَنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْحَاجَاتِ  وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّأَتِ وَتَرْفَعُنـَا بِهـَاعِنْدَك اَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا اَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِيْ الْحَيَاتِ وَبَعْدَ الْمَمَـاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ *  اللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ  وَسلَّمَ  وَعَلَى اَلِهِ واَزْوَاجِهِ وَذُرِيَّتِهِ وَاَهْلِ بَيْتِهِ

اَللَّهمَّ اَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَئْنَاهُ وَمَا هَلَلْنَاهُ  هَادِيَةً لِأَرْوَاحِ جَمِيْعِ أبَآءِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَجَدِّنَا وَجدَّتِنَا  وَخَالِنَا وَخَالَتِنَا وَعَمِّنَا وَعَمَّتِنَا وَجَمِيْعِ أُسْتَذِنَا  وَأَسْتَاذَاتِنَا  وَمَشَايِخِنَا وَمَشَايِخِ مَشَايِخِنَا وَلِجَمِيْعِ جَمَاعَتِنَا وَلِجَمِيْعِ زَوْجِنَا وَزَوْجَتِنَا وَاَوْلادِنَا وَبَنَاتِنَا وَذُرِيَّتِنَا وَإخْــوَانِنَا مِنَ الْمُـسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَـاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَـاتِ  وَلِمَنْ حَضَـرَ فِيْ هَذَا الْمَجْلِسِ رَحْمَةُ اللهِ تَعَالَى عَلَيْنَا وَعَلَيْهِـْم أجْمَعِيْنَ ثُمَّ هَادِيَةً إلَى أرْوَاحِ جَمِيْعِ أهْـلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَـاتِ   وَخُصُوْصًا  إلَى رُوْحِ: …….بن / بنت…………. اللَّهُـمَّ اغْفِـرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ وَاكْرِمْ نُزُلَهُمْ وَوَسِعْ مَدْخَلَهُمْ وَتَقَبَّلْ حَسَنَاتِهِمْ وَكَفِّرْ سَيِّأَتِهِمْ بِرَحْمَتِكِ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ أللَّهُمَّ اجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ وَ قُبُوْرَهُنَّ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ وَلاَ تَجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ   وَقُبُوْرَهُنَّ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِّرَانِ* اَللَّهُـمَّ لاَتَحْرِمْنَا اَجْرَهُم وَلاَ تَفْتِنَا بَعْدَهُمْ وَاغْفِرْلَنَا وَلَهُمْ وَلإخْـوَانِنَـا الَّذِيْنَ سَبَـقُوْنَ بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِـلاً لِلَّذِيْنَ ءَامَنُوْارَبَّنــَا إنَّكَ رَؤُفٌ رَّحِيْمٌ رَبَّنَا هَب ْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِيَّاتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنِ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ  اِمَامًا .* رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِي الأخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلآمٌ عَلَى الْمُـرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبّ العالمين * الفاتحة

Teks dan Arti Doa Tawassul

Tawassul adalah memohon kepada Allah swt melalui perantara orang-orang yang dicintai-Nya, seperti para Nabi dan Wali. Dikarenakan mereka adalah orang-orang yang telah diridhoi dan telah diberi derajat yang tinggi di sisi Allah swt.

 

Berikut ini teks doa tawassul dalam bahasa arabnya:

اَللَّهُمَّ إِنِّي اسْالُكَ وَاتَوَجَّهُ إِلَيْكَ بِنَبِيِّكَ نَبِيِّ ٱلرَّحْمَةِ مُحَمَّدٍ صَلَّىٰ ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ يَا ابَا ٱلْقَاسِمِ يَا رَسُولَ ٱللَّهِ يَا إِمَامَ ٱلرَّحْمَةِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا ابَا ٱلْحَسَنِ يَا امِيرَ ٱلْمُؤْمِنِينَ يَا عَلِيُّ بْنَ ابِي طَالِبٍ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ اللّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا فَاطِمَةُ ٱلزَّهْرَاءُ يَا بِنْتَ مُحَمَّدٍ يَا قُرَّةَ عَيْنِ ٱلرَّسُولِ يَا سَيِّدَتَنَاوَمَوْلاَتَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكِ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكِ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهَةً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعي لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا ابَا مُحَمَّدٍ يَا حَسَنُ بْنَ عَلِيٍّ ايُّهَا ٱلْمجْتَبَىٰ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا ابَا عَبْدِ ٱللَّهِ يَا حُسَيْنُ بْنَ عَلِيٍّ ايُّهَا ٱلشَّهِيدُ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا ابَا ٱلْحَسَنِ يَا عَلِيُّ بْنَ ٱلْحُسَيْنِ يَا زَيْنَ ٱلْعَابِدينَ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّه يَا ابَا جَعْفَرٍ يَا مُحَمَّدُ بْنَ عَلِيٍّ ايُّهَا ٱلْبَاقِرُ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا ابَا عَبْدِ ٱللَّهِ يَا جَعْفَرُ بْنَ مُحَمَّدٍ ايُّهَا ٱلصَّادِقُ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا ابَا ٱلْحَسَنِ يَا مُوسَىٰ بْنَ جَعْفَرٍ ايُّهَا ٱلْكَاظِمُ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا ابَا ٱلْحَسَنِ يَا عَلِيُّ بْنَ مُوسَىٰ ايُّهَا ٱلرِّضَا يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا ابَا جَعْفَرٍ يَا مُحَمَّدُ بْنَ عَلِيٍّ ايُّهَا ٱلتَّقِيُّ ٱلْجَوَادُ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا ابَا ٱلْحَسَنِ يَا عَلِيُّ بْنَ مُحَمَّدٍ ايُّهَا ٱلْهَادِي ٱلنَّقِيُّ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّه يَا ابَا مُحَمَّدٍ يَا حَسَنُ بْنَ عَلِيٍّ ايُّهَا ٱلزَّكِيُّ ٱلْعَسْكَرِيُّ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ ِيَا وَصِيَّ ٱلْحَسَنِ وَٱلْخَلَفُ ٱلْحُجَّةُ ايُّهَا ٱلْقَائِمُ ٱلْمُنْتَظَرُ ٱلْمَهْدِيُّ يَا بْنَ رَسُولِ ٱللَّهِ يَا حُجَّةَ ٱللَّهِ عَلَىٰ خَلْقِهِ يَا سَيِّدَنَا وَمَوْلاَنَا إِنَّا تَوَجَّهْنَا وَٱسْتَشْفَعْنَا وَتَوَسَّلْنَا بِكَ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَقَدَّمْنَاكَ بَيْنَ يَدَيْ حَاجَاتِنَا يَا وَجِيهاً عِنْدَ ٱللَّهِ إِشْفَعْ لَنَا عِنْدَ ٱللَّهِ يَا سَادَتِي وَمَوَالِيَّ إِنِّي تَوَجَّهْتُ بِكُمْ ائِمَّتِي وَعُدَّتِي لِيَوْمِ فَقْرِي وَحَاجَتِي إِلَىٰ ٱللَّهِ وَتَوَسَّلْتُ بِكُمْ إِلَىٰ ٱللَّهِ وَٱسْتَشْفَعْتُ بِكُمْ إِلَىٰ ٱللَّهِ فَٱشْفَعُوا لِي عِنْدَ ٱللَّهِ وَٱسْتَنْقِذُونِي مِنْ ذُنُوبِي عِنْدَ ٱللَّهِ فَإنَّكُمْ وَسيلَتِي إِلَىٰ ٱللَّهِ وَبِحُبِّكُمْ وَبِقُرْبِكُمْ ارْجُو نَجَاةً مِنَ ٱللَّهِ فَكُونُوا عِنْدَ ٱللَّهِ رَجَائِي يَا سَادَتِي يَا اوْلِيَاءَ ٱللَّهِ صَلَّىٰ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ اجْمَعينَ وَلَعَنَ ٱللَّهُ اعْدَاءَ ٱللَّهِ ظَالِمِيهِمْ مِنَ ٱلاوَّلِينَ وَٱلآخِرِينَ آمِينَ رَبَّ ٱلْعَالَمينَ


  Arti Dari Doa Tawassul ini Sebagai Berikut:


Doa itu Ya Allah, sesungguhnya aku memohon dan menghadap kepada-Mu dengan (perantara) Nabi-Mu, Nabi (pembawa) rahmat, Muhammad, shalawat atasnya dan keluarganya; 
Wahai Abul Qasim, wahai Rasulullah, wahai pemimpin (pembawa) rahmat, 
Wahai junjungan dan pemimpin kami, sesunguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Abul Hasan, wahai Amirul Mukminin, wahai Ali bin Abi Thalib, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Fathimah az-Zahra`, wahai putri Muhammad, wahai cahaya mata Rasul, 
Wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, memohon syfaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedapankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Hasan bin Ali, wahai al-Mujtabâ, wahai putra Rasulullah, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Abu Abdillah, wahai Husein bin Ali, wahai syahid, wahai putra Rasulullah, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Abul Hasan, wahai Ali bin Husein, wahai Zainal Abidin, wahai putra Rasulullah, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Abu Ja’far, wahai Muhammad bin Ali, wahai al-Bâqir, wahai putra Rasulullah, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Abu Abdillah, wahai Ja’far bin Muhammad, wahai ash-Shâdiq, wahai putra Rasulullah, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Abul Hasan, wahai Musa bin Ja’far, wahai al-Kâzhim, wahai putra Rasulullah, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Abul Hasan, wahai Ali bin Musa, wahai ar-Ridhâ, wahai putra Rasulullah, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Abu Ja’far, wahai Muhammad bin Ali, wahai at-Taqî al-Jawwâd, wahai putra Rasulullah, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Abul Hasan, wahai Ali bin Muhammad, wahai al-Hâdî an-Naqî, wahai putra Rasulullah, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Abu Muhammad, wahai Hasan bin Ali, wahai az-Zakî al-‘Askarî, wahai putraRasulullah,
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

Wahai Washî al-Hasan, wahai pengganti yang hujjah, wahai pemimpin yang dinanti (kedatangannya), al-Mahdi, wahai putra Rasulullah, 
Wahai hujjah Allah atas makhluk-Nya, wahai junjungan dan pemimpin kami, sesungguhnya kami menghadap, meminta syafaat, dan bertawassul denganmu kepada Allah, serta mengedepankanmu demi terkabulnya hajat-hajat kami, wahai yang terpandang di sisi Allah, karuniakanlah syafaat kepada kami di sisi Allah; 

( Kemudian, mintalah hajat-hajat Anda. Semua hajat tersebut akan dikabulkan insyâ-Allah. Dalam sebuah hadis dianjurkan untuk membaca doa berikut setelah membaca doa Tawassul di atas. )

Wahai junjungan dan pemimpin-pemimpinku, sesungguhnya aku menghadap kepada Allah dengan (perantara) kalian para imamku dan bekalku di saat kepapaan dan keperluanku, 
dan aku bertawassul dengan kalian kepada Allah, dan memohon syafaat kepada Allah melalui perantara kalian. Maka, karuniakanlah syafaat kepadaku di sisi Allah dan selamatkanlah aku dari jeratan dosa-dosaku di sisi Allah, 

karena kalianlah perantaraku kepada Allah, dan hanya dengan kecintaan kepada kalian serta kedekatan kepada kalian aku memohon keselamatan kepada Allah. Oleh karena itu, jadilah kalian tumpuan harapanku di sisi Allah, wahai pemimpin-pemimpinku, wahai kekasih-kekasih Allah. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat atas mereka semua dan melaknat para musuh Allah, yaitu orang-orang yang menzalimi mereka dari yang pertama hingga yang terakhir. Amin, ya Rabbal ‘Âlamîn.